Hari Cinta (The Day of Love)

Festival sekarang global cinta romantis dan menyertainya cokelat, kartu dan bunga itu ternyata bernama setelah dua Martir Kristen awal (Valentine dari Terni dan Valentine Roma) yang kemudian suci.

Kisah orang-orang ini telah disulam selama bertahun-tahun ke berbagai mitos dan legenda. Dalam satu versi cerita, menolak valentine hukum dikaitkan dengan Kaisar Romawi Claudius II memerintahkan bahwa pemuda tetap tunggal.

Dalam versi lain dari mitos, Valentine adalah dipenjarakan oleh Claudius dan kemudian jatuh cinta dengan putri sipir penjara itu. Sebelum dieksekusi dia mengirimkan sebuah catatan ditandatangani, "dari valentine Anda".

Di abad pertengahan, sastra legenda Geoffrey Chaucer dan berkembang

Tradisi sopan disemen cinta hari valentine ke dalam kalender, mengubahnya menjadi sebuah liburan romantis.

Chaucer Parlemen diatur dalam konteks fiksi tradisi hari valentine, tapi tentu saja tidak ada tradisi seperti itu ada sebelum Chaucer menulis tentang hal ini.

Hari Valentine telah diciptakan kembali di tahun 1840-an ketika seorang wanita Amerika, Esther Howland, menciptakan massa pertama diproduksi kartu yang terbuat dari renda kertas timbul. Pertukaran tradisional surat cinta kini telah berkembang menjadi sebuah industri yang melihat suatu satu miliar menakjubkan kartu yang dikirim setiap tahun.

Dalam konfirmasi yang agak menceritakan sering mendengar pernyataan perempuan itu berarti yang tidak romantis, telah diperkirakan bahwa 85 persen yang tidak proporsional dari kartu ini dibeli oleh perempuan. Baru-baru ini dalam send-up po-kebenaran politik yang dihadapi, Hari Valentine telah diubah namanya Single Awareness Day oleh beberapa cerah percikan.

The Day of Love

This now global festival of romantic love and its accompanying chocolates, cards and flowers was surprisingly named after two early Christian Martyrs (Valentine of Terni and Valentine of Rome) who were later sainted.

The story of these men has been embroidered over the years into various myths and legend. In one version of the tale, valentine resists a law attributed to the Roman Emperor Claudius II ordering that young men remain single.

In other version of the myth, valentine is imprisoned by Claudius and subsequently falls in love with the daughter of his jailer. Before he is executed sends her a note signed, “from your valentine”.

In the middle ages, literary legend Geoffrey Chaucer and the flourishing

Tradition of courtly love cemented valentine’s day into the calendar, turning it into a romantic holiday.

Chaucer’s Parliament is set in the fictional context of a valentine day’s tradition, but of course no such tradition existed before Chaucer wrote about it.

Valentine’s Day was reinvented in the 1840s when an American woman, Esther Howland, created the first mass produced cards which were made of embossed paper lace. The traditional exchange of love notes has now blossomed into an industry that sees an amazing one billion cards sent every year.

In a rather telling confirmation of the oft heard female assertion that mean are unromantic, it has been estimated that a disproportionate 85 percent of these cards are purchased by women. Most recently in a send-up of po-faced political correctness, Valentine’s Day has been renamed Single Awareness Day by some bright spark.